SANFFEST (Santri Film Festival) adalah ajang bagi santri untuk berkarya lewat film pendek, menyuarakan nilai-nilai islam yang rahmatan lil ‘alamin, dan menghadirkan kisah pesantren ke panggung dunia. Ikuti 4 langkah mudah: belajar, ikut lokakarya, tulis dan rencanakan idemu, lalu wujudkan film pendekmu bersama SANFFEST.
Jadi Filmmaker dengan SANFFEST!
01
Hadiri Talk Show Ta’aruf Film untuk berkenalan dengan film dan belajar dari para sineas nasional.
02
Ikuti Workshop Online Nasional.
03
Produksi filmmu sendiri!
04
Daftarkan filmmu ke kompetisi SANFFEST!
Tahapan dan Linimasa Festival
Kurasi Karya
1 Desember – 4 Desember 2025
Penjurian Karya
5 Desember – 8 Desember 2025
Pengumuman Nominasi
10 Desember 2025
Awarding Night
19–21 Desember 2025
Tanya Jawab
Apa itu SanFFEST?
SANFFEST (Santri Film Festival) adalah program dari Kementerian Kebudayaan yang memberi ruang bagi santri untuk berkarya dalam bidang film, sekaligus mengangkat nilai-nilai pesantren melalui medium sinema.
Siapa yang bisa ikut serta?
Seluruh santri Indonesia bisa mengikuti seluruh kegiatan SANFFEST, kecuali kompetisi film yang persyaratan pesertanya sebagai berikut:
- Peserta adalah Warga Negara Indonesia (WNI)
- Santri aktif selevel SLTA/sederajat sampai level santri mahasiswa.
- Merupakan kelompok audio visual pesantren yang beranggotakan sekurangnya 3 (tiga) orang santri.
- Melampirkan surat pernyataan benar bahwa peserta adalah santri aktif dari pesantren.
- Alumni maksimal satu tahun diperbolehkan mendaftar, dengan melampirkan surat rekomendasi dari pesantren.
- Setiap pesantren maksimal mengirimkan 3 film atau 3 tim.
- Pelajar MAN/SMA/SMK yang dikelola atau yang berada di dalam pesantren.
- Santri yang berada di luar negeri yang tergabung dalam pesantren.
Apa tujuan utama program ini?
- Membekali santri dengan keterampilan perfilman.
- Menghadirkan narasi pesantren yang damai dan penuh toleransi.
- Menjadikan film sebagai sarana diplomasi budaya Islam Indonesia di kancah global.
Apa kriteria penilaian ide cerita?
Proposal dinilai berdasarkan orisinalitas, relevansi budaya pesantren, kelayakan produksi, visi artistik, dan komitmen tim.


